'Patah Hati' membuatmu 'Bangkit'
Kalian tahu, bagimana sakitnya itu?
Tentu, sangat sulit untuk dijelaskan. Bahkan mampu membuat bibirmu membisu seketika. Seolah hatimu sangat penuh hingga menangislah pilihan satu-satunya. Ya, kau yang pernah Patah Hati tahu bagaimana perasaan itu dengan jelas.
Tapi bodohnya, kau masih tetap ingin mencintainya meski kau tahu, ia tidak akan pernah mencintaimu. Mengapa? Karena kau tak pernah menunjukan seberapa besar perasaanmu untuknya. Kau hanya terdiam dan mengharapkan dia menyadari perasaanmu, Hah! Apa kau bodoh? Mana mungkin dia akan tahu perasaanmu kalau kau saja tak pernah memberitahukan isi hatimu. Sebab itu, kau pantas untuk ‘Patah Hati’. Lalu, siapa yang akan disalahkan? Jelas, dirimu. Kau terlalu takut untuk menyampaikan apa yang kau rasa. Kau bahkan lupa akan hak milikmu sendiri, kau berhak menyampaikan apa yang kau rasa padanya. Itu hakmu.
Lalu, bagaimana bila dia tak meresponnya dengan baik? Itu pun haknya. Kau dan dia sama-sama memiliki hak. Setidaknya hakmu sudah disampaikan.
Namun, saat kau tidak mendapatkan apa yang kau damba selama ini, berfikirlah, bahwa Tuhan sedang memberitahukan padamu. Tentang apa? Tentang sesuatu yang tidak pantas untukmu. Jika ternyata dia memilih untuk bersama orang lain, mungkin dirimu ada yang salah. Lalu? Perbaikilah dan kamu akan mendapatkan seseorang yang baik pula. Seseorang yang pernah bernasib sama sepertimu. Seseorang yang juga sudah memperbaiki dirinya. Tapi kapan? Entah. Tidak ada yang tahu kapan waktu itu tiba. Tapi yang pasti Tuhan akan mempertemukanmu dengannya ketika Tuhan tahu kau benar-benar telah menjadi sosok yang baru, sosok yang berbeda dengan segala perbaikan-perbaikan yang telah kau lakukan selama ini.
Aku fikir, ketika aku patah hati, aku telah kehilangan segalanya. Aku fikir semuanya telah berakhir. Tapi ternyata aku salah, itu bukanlah akhirnya melainkan awal untuk aku mulai memperbaiki diriku. sejak hari itu, aku pun sadar, selama ini Tuhan telah berusaha memberitahu padaku, bahwa dia bukanlah orang yang pantas aku jatuhkan hatiku. Selama ini, Tuhan tak ingin aku terus menyakiti hati. Tuhan tak ingin aku membuang lebih banyak lagi waktu hanya untuk hal yang sia-sia. waktu yang cukup lama aku buang hanya untuk dia.
Dan apa kau tahu, jatuh cinta sendirian hanya membuatku kewalahan. Maaf kalau selama ini aku hanya mengganggu waktumu. Bahkan dari caramu mengabaikan aku mulai paham, itulah bentuk penolakan yang tidak langsung diutarakan dengan lisanmu dan seharusnya aku mengerti itu. Bukan akulah yang kau inginkan, melainkan orang lain.
Memang saat itu aku terlihat bodoh dengan segala perasaan ini, tapi aku telah memutuskan untuk memperbaiki diri, mungkin saja memang aku yang tidak baik untukmu. Aku sedang mengobati luka-luka itu, aku telah menyelamatkan hatiku. Terima kasih atas semuanya, aku bahagia pernah ada di hari-harimu meski itu bukanlah hal penting untukmu. Tapi itu hal yang sangat berharga untukku. Semoga kau selalu sehat dan bahagia :) aku tidak akan mengganggu lagi seperti dulu, ku pastikan namaku tak akan pernah mencampuri segala tentang kau. Aku sedang mencoba bangkit kembali, dan aku harap, aku juga bisa menemukan sosok yang baru dan berjanji tidak akan pernah melukai hati ini lagi.
Aku memutuskan untuk menyerah. bukan karena lelah bertahan atau menunggu, hanya saja kau memang tak pernah mengharapkan kehadiranku. aku saja yang terlalu banyak berharap pada sosokmu. dan cinta itu bukanlah cinta yang aku fikirkan. bahkan kau pun tak akan pernah sadar itu. Tak apa, aku akan kembali dengan aku yang baru :) setidaknya kau telah memberi pelajaran berharga untuk hidupku.